Himpunan Kontingen Mahasiswa di mana Perjuangan Mahasiswa Melawan Penjajahan Menjadi Simbol Ketahanan Nasional

Sejarah Malaysia kaya akan kisah-kisah kepahlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah. Dari pemberontakan awal oleh pahlawan seperti Hang Tuah hingga pergerakan kemerdekaan yang dipimpin tokoh-tokoh seperti Tunku Abdul Rahman, semangat patriotisme selalu membara di hati rakyat Malaysia. Salah satu momen penting dalam sejarah ini adalah Himpunan Kontingen Mahasiswa (HKM) 1974, sebuah demonstrasi besar mahasiswa yang menentang Perjanjian London 1957 dan menggaungkan tuntutan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Malaysia.
Perjanjian London 1957 merupakan perjanjian antara Kerajaan Inggris dan pemimpin-pemimpin Tanah Melayu pada saat itu yang menetapkan kemerdekaan Tanah Melayu dari penjajahan. Namun, isi perjanjian tersebut menuai kontroversi karena dianggap merugikan kepentingan orang Melayu dan memberikan keuntungan besar kepada pihak kolonial.
Salah satu tokoh kunci di balik HKM 1974 adalah Hussein Onn, seorang mahasiswa yang aktif dalam politik kampus dan gerakan mahasiswa. Hussein Onn merupakan keturunan bangsawan Bugis yang dikenal dengan semangat perjuangannya yang tinggi. Ia memimpin demonstrasi mahasiswa dengan kharisma dan retorika yang tajam, membakar semangat juang para peserta untuk menuntut keadilan sosial.
HKM 1974 menjadi titik balik dalam sejarah politik Malaysia. Demonstrasi ini menunjukkan kekuatan persatuan mahasiswa dan kemampuan mereka untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Meskipun tuntutan mahasiswa tidak sepenuhnya terpenuhi pada saat itu, HKM 1974 membuka jalan bagi diskusi dan negosiasi yang lebih konstruktif mengenai masa depan Malaysia.
Akar Perjuangan: Mengapa Terjadi HKM 1974?
Himpunan Kontingen Mahasiswa 1974 dipicu oleh kekecewaan mahasiswa terhadap isi Perjanjian London 1957. Beberapa poin utama yang menjadi sumber kontroversi adalah:
-
Hak Kekayaan dan Tanah: Perjanjian tersebut memberikan hak kekayaan dan tanah yang luas kepada pihak kolonial, sementara orang Melayu hanya diberikan jaminan terbatas. Hal ini dianggap tidak adil oleh banyak orang Melayu karena mereka merupakan penduduk asli Tanah Melayu.
-
Pendidikan dan Kesempatan Kerja: Mahasiswa juga mengkritisi sistem pendidikan yang masih memihak kaum minoritas dan membatasi akses pendidikan berkualitas bagi orang Melayu. Mereka menuntut kesempatan kerja yang lebih adil dan setara bagi semua ras dan etnis di Malaysia.
-
Keterwakilan Politik: HKM 1974 juga mengecam kurangnya keterwakilan politik bagi orang Melayu dalam pemerintahan pasca-kemerdekaan. Mahasiswa menginginkan sistem politik yang lebih demokratis dan inklusif, di mana suara orang Melayu dapat didengar dan dipertimbangkan.
Hussein Onn: Sang Pemimpin Karismatik
Hussein Onn berperan penting dalam merencanakan dan memimpin HKM 1974. Ia merupakan orator yang ulung dan mampu menggerakkan massa dengan pidato-pidatonya yang inspiratif. Kepemimpinan Hussein Onn terbukti efektif dalam menyatukan mahasiswa dari berbagai universitas dan latar belakang untuk bersuara bersama menuntut keadilan sosial.
Berikut beberapa faktor yang menjadikan Hussein Onn seorang pemimpin karismatik:
Faktor | Deskripsi |
---|---|
Pengalaman Politik | Hussein Onn aktif dalam politik kampus sejak muda dan memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial dan politik di Malaysia. |
Keterampilan Oratori | Pidato Hussein Onn mampu menyentuh hati pendengarnya, membakar semangat perjuangan, dan menggalang dukungan untuk gerakan mahasiswa. |
Ketegasan dan Prinsip | Hussein Onn dikenal dengan pendiriannya yang tegas dan komitmennya terhadap keadilan sosial. Ia tidak takut untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-hak rakyat. |
Dampak Himpunan Kontingen Mahasiswa 1974:
HKM 1974 meninggalkan dampak yang signifikan pada sejarah politik Malaysia. Demonstrasi ini:
-
Meningkatkan Kesadaran Politik: HKM 1974 membangkitkan kesadaran politik di kalangan mahasiswa dan rakyat muda, mendorong mereka untuk terlibat dalam proses politik dan menyuarakan aspirasi mereka.
-
Mendorong Perdebatan Publik: Permasalahan yang diangkat oleh mahasiswa melalui HKM 1974 memicu perdebatan publik mengenai isu keadilan sosial, hak-hak orang Melayu, dan masa depan Malaysia.
-
Membuka Jalan untuk Reformasi: Meskipun tuntutan mahasiswa tidak sepenuhnya terpenuhi pada saat itu, HKM 1974 menjadi titik awal bagi proses reformasi politik dan sosial di Malaysia. Demonstrasi ini menunjukkan bahwa suara rakyat dapat didengar dan mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Himpunan Kontingen Mahasiswa 1974 merupakan momen penting dalam sejarah perjuangan rakyat Malaysia. Kepemimpinan Hussein Onn dan semangat juang mahasiswa menginspirasi generasi penerus untuk terus berjuang demi keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, keberanian, dan partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.